Menurut Said Iqbal, Presiden KSPI menyatakan bahwa “ Aksi ini dilakukan sebagai respon atas rencana pemerintah akan menaikan harga BBM yang berdampak pada tergerusnya upah buruh”. Kenaikan harga BBM akan menyebabkan kenaikan harga sembako, transportasi, sewa rumah, yang berdampak pada menurunnya daya beli puluhan juta buruh di Indonesia, apalagi kenaikan akan dilakukan dua pekan menjelang puasa Ramadhan, Hari raya Idul Fitri dan tahun ajaran baru sekolah.
Kenaikan BBM jenis Premium sebesar Rp 2.000,- dan Solar sebesar Rp 1.000,- bukanlah solusi terbaik untuk mengatasi jebolnya APBN 2013 karena defisit anggaran sebesar Rp 240 triliun, termasuk didalamnya dana BLSM (Bantuan Langsung Sementara), yang didapat dari hutang baru pemerintah. Artinya, rakyat akan diberikan tambahan hutang yang jumlahnya sudah diatas RP 2.000 triliun.
Lebih lanjut, Said Iqbal dengan tegas menolak kenaikan harga BBM dan mendesak :
1. Pemerintah membatalkan kenaikan BBM dan pemberian BLSM yang akan memiskinkan rakyat secara sistemik.
2. Menuntut dinaikkannya Upah Minimum Provinsi, Kabupaten/Kota 2014 sebesar 50% akibat dampak dari kenaikan harga selama tahun 2013 karena dipastikan inflasi akan menembus 2 digit.
3. KSPI dan MPBI akan terus mengorganisir para buruh dan mahasiswa di seluruh Indonesia untuk terus melakukan penolakan harga BBM dan memastikan MOGOK NASIONAL yang melibatkan 10 Juta Buruh selambatnya pada 16 Agustus 2013 saat Presiden SBY menyampaikan nota keuangan di depan DPR RI.
Kontak Person :
Muhamad Rusdi : (0816 1717 8821) ;
Roni Febrianto ( 0818 965 660 )
Baris Silitonga ( 0813 1026 9174 ) Bekasi
Willa ( 0811 9910 120 ) Bogor
Winarso (0813 1447 2810) Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar