tanah tumpah darahku
di sanalah aku berdiri …
Wahai para pahlawan engkau telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini.
Darahmu mengalìr, menyirami bumi indonesia tercinta ini, Memerah membanjir di tanah.
Tulang belulang itu berserakan perlambang keberanianmu, wahai pahlawan
engkau berikrar bersatu melawan penjajah durjana mereka memecah belah
bangsaku , politik adu domba.
Kita saudara teman, bangsa indonesia kenapa kita saling menyerang
Aku terkenang engkau wahai para pahlawan..dengan taruhan jiwa raga kau persatukan bangsa ini menuju bangsa yang merdeka.
Tapi kini aku menangis, anak bangsa saling curiga, saling menteror gara2 sesuap nasi.
Wahai anak bangsa engkau telah di adu domba, kalian sudah tidak merdeka lagi kalian hidup dalam ketakutan mencekam hidup terjajah, terjajah, hampir perang itu terjadi. Aku katakan sekali lagi kita semua anak2 bangsa, bagaimana menurut Pak Polisi? ataukah kita bangsa yang bodoh, bangsa yang kerdil yang bersender di atas kendali uang sehingga rela terhinakan.
Hukum hanyalah kumpulan bait puisi yang diagungkan peraturan hanya hiasan dinding yang kotor penuh debu. Ibu pertiwi menangis anak bangsa sudah tidak bersaudara lagi, di adu domba penjajah seperti jaman Belanda. kasihan...
Salam kaum buruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar