Dan sejarah ini menjadi cermin tempat kita berkaca menengok masa silam, untuk menjadi bahan intropeksi diri, guna perubahan dan perbaikan dimasa depan. Maka dari sejarah ini, orang yang bijak banyak mengambil pelajaran dan hikmah untuk membangun dan menciptakan warna peradaban yang di landasi nilai- nilai normatif yang agung, sehingga menghasilkan corak peradaban yang berkeadilan sesuai dengan fitrah kemanusian yang berketuhanan.
Dan orang- orang yang menelantarkan sejarah, tidak menjadikannya sebagai pelajaran dan hikmah, membakar kertas lembaran sejarah itu, hingga menjadi seonggok debu tak bermakna, atau mereka belajar dari sejarah itu hanya untuk melestarikan peradaban hitam bobrok yang mengubur dalam – dalam nilai keadilan dan menghancurkan fitrah kemanusiaan, mereka adalah orang – orang dungu yang menyebabkan kerusakan peradaban, apabila mereka orang – orang dungu itu memegang kendali peradaban itu, maka jangan harapkan keadilan itu, maka jangan harapkan peradaban kehidupan itu akan terbingkai dengan nilai-nilai aturan normatif yang berkeadilan.
Yang ada adalah kecurangan, kepicikan, kebohongan dan keculasan yang akan melahirkan rejim penindas dan penjajah. Yang ada dalam benak mereka hanya ketamakan, kerakusan dan keserakahan. Mereka menjilat sana sini guna memenuhi napsu dan ambisi binatangnya.
Mogok kerja, dan mogok kerja lagi, itu artinya mereka tuan majikan yang memegang kendali perburuhan, adalah orang- orang dungu, yang rakus dan serakah, kapitalis neo kapitalis . Mereka tak peduli dengan nilai kemanusiaan, mereka tak peduli dengan nilai keadilan, mereka tak peduli dengan norma aturan halal, haram. Mereka hanya peduli dengan kepentingan & kepuasan diri pribadinya.
Singkirkan orang2 dungu kapitalis itu.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar