Puisi Jalanan,
puisinya kaum tersingkirkan,
bukan suara hati orang kantoran,
tapi jeritan para perindu sedikit kelayakan.
Puisi Jalanan,
ingin menguak jendela hati tuan,
yang buta akan segala keresahan,
yang tak pernah menengok tangan-tangan pekerja.
Apakah harus turun ke jalan,
menggelar spanduk penuh sindiran.
Jika tuan-tuan masih mementingkan jabatan,
jangan harap sedikitpun mereka mau berkorban.
Jika esok masih ada harapan,
kaum buruh ingin berjajar di depan,
untuk meminta hak...bukan belas kasihan...
puisinya kaum tersingkirkan,
bukan suara hati orang kantoran,
tapi jeritan para perindu sedikit kelayakan.
Puisi Jalanan,
ingin menguak jendela hati tuan,
yang buta akan segala keresahan,
yang tak pernah menengok tangan-tangan pekerja.
Apakah harus turun ke jalan,
menggelar spanduk penuh sindiran.
Jika tuan-tuan masih mementingkan jabatan,
jangan harap sedikitpun mereka mau berkorban.
Jika esok masih ada harapan,
kaum buruh ingin berjajar di depan,
untuk meminta hak...bukan belas kasihan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar