Mars FSPMI Kami buruh fspmi Berjuang di sini karena hati kami Bukan karena digaji atau ingin dipuji Kami berjuang karena hak asasi Kami buruh fspmi Siang malam tetap mengabdi Tak peduli hujan tak peduli panas Susah senang ya solidarity Reff: Di sini bukan tempat buruh malas Atau mereka yang biasa tidur pulas Di sini tempatnya para pejuang Yang berjuang dengan keikhlasan Lawan lawan lawan lawan lawan Lawan lawan lawan sampai menang Satu komando wujud kekompakan Sabar dan loyal itu kewajiban Sekuat mental baja sukarela berkorban Berjuang dalam satu barisan Solidarity forever Solidarity forever Solidarity forever For the union make us strong.

Rabu, 30 Januari 2013

Merayakan Ultah FSPMI (5): “Bukan Dewa”

Jika dirimu berfikir, dengan menjadi anggota serikat pekerja semua perkara akan terselesaikan dengan hanya membalikkan telapak tangan, maka bersiap-siaplah untuk kecewa. Masih mending jika hanya kecewa. Sebab jika harapan itu sedemikian melambung tinggi, tetapi kemudian realitasnya tidak sesuai, bisa jadi engkau akan frustasi dan lama-lama menjadi gila.

Aku tidak sedang menakut-nakuti. Tidak juga hendak menyurutkan semangatmu. Sebaliknya, aku hendak mengingatkanmu, bahwa serikat pekerja bukanlah juru selamat. Serikat pekerja bukanlah Dewa, yang bisa menyelesaikan aneka permasalahan hanya dengan sekedipan mata. Ini juga bukan tentang mantra, yang tinggal mengucap ‘sim salabim’ agar segala keinginan terlaksana.

Sebut saja FSPMI. Di serikat ini, tidak melulu berisi cerita tentang gegap gempitanya sebuah pesta kemenangan. Didalamnya ada juga cerita pilu penuh derai air mata akibat sakitnya kekalahan yang diderita.

Lembaran kisahnya tidak hanya berisi tentang ribuan pekerja yang berbondong-bondong ingin menjadi anggota. Tetapi juga berisi beragam kisah tentang mereka yang memutuskan untuk keluar dari organisasi. Yang mengalami PHK, tetapi belum selesai penanganannya.

Ia sering dipuji setinggi langit. Dielu-elukan dengan rangkaian kalimat yang manis. Akan tetapi, adakalanya juga dikritik habis.

Meskipun demikian, sejarah selalu mencatat, FSPMI senantiasa tegar menghadapi badai. Semakin ditekan, bukannya semakin tenggelam, ia justru akn semakin menguat. Ketika ada yang pergi meninggalkan organisasi ini, anggota baru berdatangan silih berganti.

Disini, solidarity forever tidak hanya sekedah slogan, tetapi telah menjadi roh perjuangan. Memang, ini bukanlah serikat pekerja yang boleh dikatakan sempurna. Tetapi percayalah, saban hari, serikat ini terus berupaya untuk mengarah kesana.

Di beberapa medan perjuangan, FSPMI juga pernah kalah. Tetapi itu tidak lantas membuat organisasi menyerah. Meminjam kalimat Pram: kita akan tetap melakukan perlawanan. Sebaik-baiknya. Sehormat-hormatnya.

* * *

Kuceritakan ini kepadamu, agar engkau mengerti, setiap kemenangan itu tidak datang dengan kemauannya sendiri. Kemenangan selalu menjadi buah dari perjuangan.

Tidak pernah ada belas kasihan dalam diri kapitalis. Sebagaimana halnya prinsip mereka, tidak ada makan siang gratis, begitu juga tentang apa yang menjadi hak kita. Apa yang disebut hak itu, tidak akan pernah mereka berikan dengan cuma-cuma.

Itulah mengapa, tanggungjawab untuk memenangkan perjuangan ini berada di pundak kita semua.

Mungkin dirimu akan berkata demikian: Kalau begitu, serikat pekerja lari dari tanggungjawabnya? Bukankah sudah menjadi tugas dari serikat untuk membela, melindungi, dan memperjuangkan anggotanya? Lalu buat apa meminta partisipasi anggota?

Aku kira, anggapan seperti itu keliru. Justru bagian dari tanggungjawab serikat pekerja adalah memberikan penyadaran kepada seluruh anggota, bahwa upaya untuk mewujudkan cita-cita perjuangan adalah tugas kita bersama. Semakin besar partisipasi anggota, maka tingkat keberhasilannya juga akan semakin tinggi.

Bukankah sudah kita buktikan berkali-kali. Kebersamaan kita-lah yang sesungguhnya memberikan konstribusi besar terhadap semua capaian yang pernah kita raih. Tidak perduli, apakah Anda baru atau sudah lama bergabung dengan serikat ini, jangan pernah beranggapan jika kalian adalah tamu di FSPMI. Kalian adalah pemilih sah dari organisasi ini. Oleh karena itu, adalah tanggungjawab kalian juga untuk menjadikan FSPMI sebagai organisasi serikat pekerja yang benar-benar mampu mewujudkan harapan anggotanya.

Jadi jangan dikira jika kewajiban anggota hanyalah membayar iuran, dan selebihnya tinggal meminta hasil. (*)


Source: Link

Tidak ada komentar:

Posting Komentar