Pendidikan Serikat Pekerja
Pendidikan serikat pekerja tidak seperti ”kembali ke sekolah”, pendidikan serikat pekerja
 adalah berdasarkan pada pengembangan ide-ide dan pengalaman-pengalaman 
melalui kerja secara bersama yang dilakukan dalam kelompok kecil atau 
dalam group. Pendidikan serikat pekerja adalah akan membantu pekerja 
dalam membekali mereka dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dapat 
dipergunakan oleh mereka dalam menghadapi permasalahan-permasalahan 
ditempat kerja.
Jadi pendidikan serikat pekerja bukan hanya sekedar aktifitas belaka, tetapi suatu sarana yang akan membantu para anggota dan pengurus serikat pekerja tersebut.
Meningkatkan kemampuan serikat pekerja dalam level pendidikan anggota
 dan pemimpin serikat pekerja. Melalui pendidikan anggota menjadi lebih 
peduli terhadap kondisi dan kehidupan pekerjaan mereka, dan mampu untuk 
memperbaikinya;
- Pendidikan bagi anggota serikat pekerja meningkatkan demokrasi dalam serikat pekerja melalui motivasi anggota untuk lebih berpartisipasi dalam setiap hal yang berhubungan dengan serikat pekerja/pekerja;
- Memperbaiki kwantitas informasi yang tersedia dalam serikat pekerja: informasi mengalir secara dua arah yaitu dari pemimpin serikat pekerja kepada anggota dan dari anggota ke pemimpin serikat pekerja;
- Pendidikan anggota serikat pekerja menjadikan pekerjaan serikat pekerja menjadi jauh lebih efisien oleh karena meningkatnya ketrampilan/pengetahuan dan sangat meningkatnya jumlah orang yang dapat bertanggung jawab pada setiap fungsi serikat pekerja yang berbeda;
- Pendidikan serikat pekerja melatih untuk bekerjasama, yaitu menanamkan rasa bertanggung jawab pada setiap permasalahan yang dihadapi dan kepada organisasi pekerja, demikian rasa kebersamaan dengan sesama anggota serikat pekerja dan dengan semua pekerja dimanapun;
- Pendidikan dibutuhkan untuk pengembangan yang berkelanjutan serikat pekerja melalui peningkatan ketrampilan/pengetahuan anggota dalam memecahkan permasalahan secara independen, berpikir kreatif dan kemajuan diri mereka.
Banyak dari kita memahami (dibaca: menerapkan) learning by doing yaitu belajar dengan melakukan, maka pendidikan serikat pekerja menerapkan metode pembelajaran aktif (active learning participation). Metode pembelajaran ini memungkinkan setiap peserta ikut mengambil bagian dan berperan aktif dalam proses dan pelaksanaannya.
Pendidikan serikat pekerja adalah pusat kebutuhan organisasi
 dan berperan sangat penting dalam pembangunan kapasitas organisasi. 
Organisasi dapat dibangun dengan kuat ketika kualitas para anggota dan 
pemimpinnya adalah setara dalam pengetahuan dan ketrampilan. Eduation to lead change,
 pendidikan akan menuntun perubahan: membangun pengetahuan dan 
ketrampilan untuk membuat sistem dan menguatkan strategi organisasi ke 
arah yang lebih baik dan kuat.
Kita selalu berpikir, melakukan pendidikan serikat pekerja adalah 
mahal yaitu membutuhkan biaya yang banyak. Itu adalah suatu pengertian 
yang menurut hemat saya adalah salah. Tetapi juga perlu diperhatikan 
bahwa pendidikan ini membutuhkan biaya untuk mempersiapkan tempat, 
materi dan sumber-sumber yang diperlukan. Education is investment for generation.
Saya telah katakan diatas, pendidikan serikat pekerja bukan hanya 
sekedar aktifitas, tetapi sarana untuk pembangunan kapasitas 
anggota/pengurus dan organisasi. Menurut pengamatan saya banyak 
pendidikan dilakukan oleh serikat pekerja di Indonesia tetapi hanya 
sekedar sebagai aktifitas (atau secara kasar dapat dikatakan hanya untuk
 mendapatkan dana pendidikan dari organisasi donor). Setiap kegiatan 
harus ada ukurannya, hasil yang ingin capai. Sebagai contoh ketika kita 
membuat pendidikan bagi tim negosiasi PKB,
 maka merekalah yang akan kita siapkan sebagai negosiator. Dan hasilnya 
apa, PKB berhasil didapat sesuai dengan rancangan yang dibuat oleh 
serikat pekerja. Contohnya lagi ketika kita menyelanggarakan pendidikan 
tentang hak-hak serikat pekerja dan bagaimana melakukan laporan 
pelanggaran ditempat kerja, maka harusnya banyak kasus pelanggaran yang 
masuk ke serikat pekerja.
Siapa seharusnya yang menjadi narasumber pendidikan serikat pekerja?
 Narasumber pendidikan serikat pekerja adalah bukan guru, tetapi mereka 
adalah tutor atau fasilitator yang berperan untuk membantu peserta untuk
 mempelajari lebih dalam isu-isu atau topik yang penting. Akan sangat 
baik bila tutor atau fasilitator tersebut pernah mengikuti program 
pelatihan train of trainer bagi serikat pekerja, karena mereka 
akan lebih memahami bagaimana seharusnya pendidikan serikat pekerja itu 
dilaksanakan. Kadang (tetapi tidak harus) perlu ada visiting speakers (pembicara tamu) bilamana ada topik atau isu lebih dalam yang ingin kita bagikan.
Perlukah kita menyiapan referensi atau handbook bagi peserta?
 Referensi tertulis atau handbook akan menjadi penting untuk membantu 
peserta kembali mengingat apa yang pernah dipelajari, karena ini akan 
memperdalam pengetahuan mereka dengan membacanya. Tidak penting siapa 
dan darimana referensi ini berasal tetapi harus menjadi sumber yang bisa dipercaya oleh organisasi kita.
 Karena kalau mendefinisikan referensi artinya adalah rujukan. Akan 
sangatlah baik ketika serikat pekerja mampu membuat referensi atau 
handbooknya sendiri.
Education also leads to human metamorphosis, bukan berarti harus menjadi kupu-kupu tetapi adalah transition way of thinking. Dan secara jelas pengertian disini adalah membuat mereka sadar akan hak dan kepentingannya ditempat kerja (awareness), mengubah pola berpikir (change of mindset), mengubah prilaku (change of attitude) dan melakukan aksi (lead to action).
Serikat pekerja membutuhkan identitas, dengan identitas ini 
organisasi dibangun, pergerakkan ditumbuhkan. Situasi berubah setiap 
saat, maka ketika tidak siap kita akan kalah atau tertaklukkan. Serikat 
pekerja adalah kekuatan orang (pekerja) yang membangun kekuatan 
organisasi dan pergerakan. Sumber daya manusia ini hendaknya harus 
diberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang memadai.
Banyak serikat pekerja di Indonesia mengalami situasi yang disebut ”status quo”
 (dibaca: kemunduran, biarpun arti yang benar dari keadaan status quo 
adalah tetap berdiri pada keadaan yang sama). Sering kita dengan suara 
lantang berbicara tentang status quo, tetapi pada kenyataannya hal 
tersebut masih tetap ada dan bekerja di organisasi kita sendiri. Serikat
 pekerja membutuhkan orang-orang yang handal dan berani (tidak takut). 
Karena kita tahu bahwa setiap kemajuan selalu ada ”resiko”, tetapi 
akanlah sedikit resiko tersebut ketika kita siap dan berencana dengan 
baik.
Sangatlah benar pepatah yang mengatakan, knowledge is power, pengetahuaan adalah kekuatan. Pengetahuan mendorong semangat (spirit)
 solidaritas untuk berjuang dengan penuh disiplin, sukarela, kemampuan 
untuk bertahan dan maju suatu organisasi serikat pekerja yang kuat.
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar