Mars FSPMI Kami buruh fspmi Berjuang di sini karena hati kami Bukan karena digaji atau ingin dipuji Kami berjuang karena hak asasi Kami buruh fspmi Siang malam tetap mengabdi Tak peduli hujan tak peduli panas Susah senang ya solidarity Reff: Di sini bukan tempat buruh malas Atau mereka yang biasa tidur pulas Di sini tempatnya para pejuang Yang berjuang dengan keikhlasan Lawan lawan lawan lawan lawan Lawan lawan lawan sampai menang Satu komando wujud kekompakan Sabar dan loyal itu kewajiban Sekuat mental baja sukarela berkorban Berjuang dalam satu barisan Solidarity forever Solidarity forever Solidarity forever For the union make us strong.

Sabtu, 26 Oktober 2013

GRL DUKUNG TUNTUTAN SISTEM UPAH LAYAK NASIONAL


Gerakan Rakyat Lampung (GRL) akan melakukan aksi pada 28 Oktober 2013 sebagai bentuk dukungan untuk menuntut pemerintah memberlakukan sistem upah layak nasional pada 2014.
Humas GRL Deni Kurniawan, di Bandarlampung, Sabtu, mengatakan, aksi tersebut merupakan pemanasan sebelum kegiatan puncak mogok nasional oleh kaum buruh pada 31 Oktober 2013. 

'Kami rencananya memobilisasi aksi tersebut di tingkat lokal Lampung pada 31 Oktober mendatang. Karena itu sebagai pemanasan pada 28 Oktober kami melakukan demo di Pemkot Bandarlampung untuk menyampaikan tuntutan tersebut,' kata dia. 

Dalam aksi pemanasan pada 28 Oktober mendatang, GRL dan afiliasi mereka akan melakukan 'long march' di beberapa jalan protokol, dan berakhir di Pemkot Bandarlampung.
Aksi tersebut akan diikuti oleh beberapa afiliasi GRL, seperti konfederasi serikat buruh, beberapa perwakilan serikat buruh pabrik, serikat tani, dan mahasiswa.
Setelah aksi pemanasan itu, GRL akan memobilisasi aksi massa yang lebih
besar untuk berdemonstrasi di kantor Pemerintah Provinsi Lampung pada
31 oktober 2013 untuk mendukung aksi mogok buruh nasional.


Menurut Deni, aksi mogok buruh nasional pada 31 Oktober 2013 mendatang merupakan wujud dari tuntutan mereka memperoleh upah layah pada 2014.
GRL menganggap, saat ini pemerintah hanya menyerang kelas buruh dan rakyat dengan program penghematan, untuk mencegah Indonesia dari krisis ekonomi sebagai imbas kejadian di Eropa dan Amerika, dan itu menyebabkan gejolak sosial besar.
Dia mencontohkan, setelah pemerintah menaikkan harga BBM pada tanggal 22 Juni 2013, inflasi melonjak tajam, beberapa harga pangan naik di atas 100 persen, sebaliknya para pengusaha, justru diberikan keringanan pajak, hingga subsidi. 


Berdasarkan data ekonomi saat ini, Indonesia sedang mengalami anjloknya nilai rupiah, defisit neraca perdagangan hingga terkurasnya devisa negara.
Hal itu berdampak pada meningkatnya harga bahan pokok dan mendorong meningkatnya angka inflasi. Terhitung per September 2013, inflasi masih berada di angka 8 persen.

Kondisi ini akan semakin menggerus upah buruh. Menurut GRL, berdasarkan nominal upah buruh tahun 2013, akibat persoalan kelangkaan pangan di awal tahun 2013 telah mendorong
penurunan nilai riil upah buruh sebesar 1,01 persen, dan penajaman situasi krisis hari ini menyebabkan penurunan nilai riil upah buruh akan semakin besar. 


'Dampaknya, upah buruh tidak akan mampu membeli kebutuhan hidupnya dan keluarga. Ditambah lagi ketidakstabilan harga-harga kebutuhan pokok yang masih bergantung pada impor. Hal itu akan semakin memperparah pemenuhan kebutuhan pokok buruh,' kata Deni. 


Untuk memberikan kepastian bagi para investor, pemerintah mengeluarkan Inpres Nomor 9 tahun 2013 tentang Kebijakan Penetapan Upah Minimum Dalam Rangka Keberlangsungan Usaha dan Peningkatan Pekerja. Inpres tersebut juga mencantumkan keterlibatan Polri dalam rangka menjaga stabilitas keadaan.






 

Source: Link 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar