Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 5 Juli 1968
Agama : Islam
Istri : Ika Liviana, SE
Anak :
Soraya (15 tahun), putri tunggal dan kini tengah menempuh pendidikan
di Fakultas Kedokteran disebuah perguruan tinggi ternama di Jakarta.
Status dalam keluarga : Anak ke-6 dari pasangan Syarifah Mahani (Ibu/Alm) dan
Said Djamaluddin (Ayah).
Riwayat
pendidikan : SMAN 51 Jakarta (1987 tamat sebagai juara umum),
Politeknik (Teknik Mesin) Universitas Indonesia, Sarjana (S1) Teknik
Mesin Universitas Jaya Baya, Master Ekonomi (S2) Universitas Indonesia.
Kerapkali mengikuti kursus/diklat baik didalam maupun diluar negeri
berkaitan dengan bidang ketenagakerjaan (perburuhan). Diantaranya
bersama DPR RI pernah menjadi anggota tim perumus UU No. 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan dan UU No.2/2004 tentang Pengadilan Perburuhan (PPHI),
dan menjadi peserta maupun pembicara dalam sejumlah seminar dan kongres
baik tingkat regional maupun dunia yang didadakan di Singapura, Jepang,
Jerman, Thailand, Australia, Swiss, Afrika Selatan, Korea Selatan,
Hongkong, Brazil, dan Malaysia.
Riwayat
organisasi : 1992 -1997 Ketua umum Serikat Pekerja di sebuah
perusahaan elektronik tempatnya bekerja dikawasan Bekasi; 1999 – 2006
Sekretaris Jenderal DPP Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
(FSPMI); 2006 – sekarang Anggota Dewan Pengupahan Nasional (SK
Keppres); 2007 – sekarang Anggota Tripartit Nasional (SK Keppres); 2007
– sekarang Penulis tetap di koran Perdjoeangan dan pendiri Koran
Perdjoeangan; 1991 – sekarang Pendiri Yayasan Sosial Keagamaan
“Ar-Rasyiid”; saat ini dipergerakan buruh aktif sebagai Presiden KSPI.
Hobby : Membaca dan bermain sepak bola.
Motto Hidup : “Hidup untuk memberikan manfaat”.
Latar
belakang keterlibatan dalam pergerakan buruh : Dengan profesi sebagai
buruh elektronik di Bekasi sejak Maret 1991 hingga kini membuatnya paham
akan seluk beluk dan segala permasalahan yang dihadapi oleh buruh.
Apalagi
dengan keadaan buruh di tanah air yang sejak dulu sampai sekarang tidak
juga mengalami perbaikan nasib dan kesejahteraan. Kebetulan semasa
hidup ibundanya sempat menjadi seorang buruh pabrik di Jakarta. Meski
mampu menempuh jenjang pendidikan yang tinggi, namun bersama kedua
orangtuanya dahulu pernah merasakan jatuh bangun dalam perekonomian
keluarga (dari tingkat keluarga berada menjadi sederhana). Saat
bergabung dengan perusahaan ditempatkan pada posisi leader hingga
akhirnya kini menduduki jabatan manager.
Aktif
di organisasi buruh atas rekomendasi dan dukungan dari pihak perusahaan
sejak 1992 sampai sekarang. Keaktifannya dalam gerakan buruh tanpa ada
orientasi untuk menduduki jabatan politis/strategis nasional (menjadi
Menakertrans atau sejenisnya yang berkaitan dengan ketenagakerjaan
ditanah air). Sebab memegang sebuah jabatan politis baginya adalah
amant, dan sejauh ini Ia yakin dapat memperoleh jabatan tinggi
diperusahaan tempatnya bekerja.
Baginya
secara ekonomi, Tuhan sudah memberikan rezeki yang cukup untuk dirinya
dan keluarga, tetapi dirinya merasa terpanggil akan keadilan dan
kemanusiaan, khususnya bagi para pekerja/buruh yang sebenarnya tidak
pernah menuntut upah tinggi namun kelayakan hidup. Sebab separuh dari
total jumlah masyarakat Indonesia adalah buruh, tapi kehidupan buruh
sejak era presiden Soeharto hinggi kini tidak mengalami perubahan,
bahkan selalu dieksploitasi. padahal buruh sangat berperan untuk
menopang perekonomian negara.
TERSERAH APA ARGUMEN TENTANG KECINTAAN SAYA TERHADAP BUNG Iqbql KARENA DIA ADALAH PIGUR PEJUANG YANG RENDAH HATI DAN YAKIN AKAN MASA DEPAN YANG HARUS DI PERJUANGKAN TERIMAKASIH BUNG Iqbal ENTAH BAGAI MANA KALAU TIDAK ADA SOSOK SEPERTI ANDA Alloh MENGIRIMKAN SEJUTA KEBAIKAN MELALUI ANDA
BalasHapus" JADILAH BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN "
Motivator pergerakan buruh...
BalasHapusorang sarap. bikin rusuh aj dengan demo tai kucing nya
BalasHapusorang sarap. bikin rusuh aj dengan demo tai kucing nya
BalasHapusorg sarap a enun
BalasHapusorg sarap a enun
BalasHapusPrettt
BalasHapus