Dalam kamus Bahasa Inggris, Militancy memiliki arti; semangat baja atau
semangat berjuang. Imam Hasan Al Banna mengatakan bahwa semangat
berharokah adalah keniscayaan dalam berdakwah dan merupakan penggerak
cita-cita. Semangatlah yang menggerakan jasad kita untuk tetap
berharokah dan beramal.
Militansi merupakan hasil dari kristalisasi idiologi, dia menjadi obsesi
yang melebur bersama mimpi seorang jundi (weis,,catet,,). Militansi
adalah kemampuan mengkomparasikan seluruh pikir, sikap dan gerak hanya
untuk memperjuangkan ide dan prinsip. Sehingga seluruh elemen ruhiyah,
fikriyah dan jasadiyah terfokus pada satu azzam, sesungguhnya sholatku,
ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah rabb semesta alam.
Militansi merupakan wujud dari konsistensi dan komitmen seorang jundi
atau kader buruh. Seberapa besar kita bertahan dalam perjuangan ini,
seberapa besar kita dapat bertanggung jawab dalam janji-janji kita
sebagai seorang buruh dan seberapa besar pula kita semangat untuk tetap
mengharap ridho-Nya. Ridho Allah ‘azza wa jalla, Rabb penggenggam ruh
manusia.
UKURAN ?
Militansi TIDAK diukur dari besar
dan banyaknya amanah, tidak pula di ukur dari banyaknya seorang jundi
mengikutisebuah organisasi.Ukuran militansi itu sejauh mana keikhlasan,
kejujuran yang ada pada diri aseorang jundi atau kader buruh. Keteguhan
untuk melaksanakn tugas sebagai seorang aktivis buruh dengan
sebaik-baiknya. Serta kesiapan melangkah bersama anggota buruh. Kita
bisa berkaca pada apa yang telah dilakukan oleh para sahabat dan
sohabiah. Para generasi terbaik pahlawan kita, Allahu Akbar!
BANYAK AMANAH ?
Militansi tidak berarti memikul sebanyak-banyaknya amanah. Tetapi
melaksanakan amanah yang sudah ada dengan TUNTAS. Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman ; “Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara
amanat-amanat dan janjinya…” Q.S Al-Mu’minun [23] : 8. Sehingga,
profesionalisme dalam mengemban dan menjalankan amanah merupakan hal
yang harus dilakukan. Artinya beban yang diberikan harus sesuai dengan
daya pikul kader dan asas pemberdayaan kader secara adil dan merata.
Allah ‘azza wa jalla berfirman ;
“Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa
berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu dijalan Allah. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui..” Q.S At
Taubah [9] : 41
Tidak perlulah kita mencari amanah, atau merasa
bangga dengan amanah yang sudah kita emban saat ini. Terkadang kita
sendirilah yang dibutakan oleh amanah itu. Mari recovery niat dan
semangat kita. Sehingga tidak ada lagi “kader-kader zombi”, TIDAK ada
lagi kader dakwah yang berjalan tanpa ruh dan semangat.
SELAMAT MEMPERTEGUH KOMITMEN PADA KEBENARAN DAN KEADILAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar