Mars FSPMI Kami buruh fspmi Berjuang di sini karena hati kami Bukan karena digaji atau ingin dipuji Kami berjuang karena hak asasi Kami buruh fspmi Siang malam tetap mengabdi Tak peduli hujan tak peduli panas Susah senang ya solidarity Reff: Di sini bukan tempat buruh malas Atau mereka yang biasa tidur pulas Di sini tempatnya para pejuang Yang berjuang dengan keikhlasan Lawan lawan lawan lawan lawan Lawan lawan lawan sampai menang Satu komando wujud kekompakan Sabar dan loyal itu kewajiban Sekuat mental baja sukarela berkorban Berjuang dalam satu barisan Solidarity forever Solidarity forever Solidarity forever For the union make us strong.

Selasa, 29 Januari 2013

Rumah Buruh Sambut Petani Blitar

Perwakilan Rumah Buruh, Nurdin Muhidin menyerahkan sumbangan kepada Petani Blitar.
Senin (28/01), kaum buruh yang tergabung dalam Buruh Bekasi Bergerak menyambut kedatangan petani Blitar di Rumah Buruh, Kawasan EJIP, Cikarang, Jawa Barat. Seratusan petani yang berjalan kaki dari Blitar menuju Istana Negara Jakarta untuk menuntut reforma agraria. Petani Blitar dalam keadaan kelelahan, bahkan ada yang pingsan, namun semangat petani ini sangat mengagumkan.

Seperti dilansir dari berdikari online, kaum tani ini tergabung dalam Front Perjuangan Petani Mataraman (FPPM). FPPM tiba di rumah buruh pada sekitar pukul 23.00 Wib. Mereka langsung beristirahat dan berencana akan melangsungkan diskusi dengan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

“Tadi kami disambut oleh kawan-kawan buruh dari FSPMI. Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan solidaritas dari mereka,” kata koordinator FPPM, Trianto, dilansir dari BerdikariOnline.

Sore ini (29/01), buruh menggelar diskusi dan acara perpisahan dengan petani Blitar yang akan melanjutkan perjalanannya mereka. Buruh juga urunan mengumpulkan sumbangan untuk diberikan kepada para petani sebagai bekal perjalanan. Total sumbangan yang terkumpul sebanyak kurang lebih 9 juta rupiah, diberikan oleh perwakilan buruh dari FSPMI Bekasi, Nurdin Muhidin kepada pihak perwakilan petani Blitar.

Selain petani Blitar, petani Jambi dan petani Mesuji melakukan perjalanan menuju Jakarta untuk menemui presiden menuntut reforma agraria sesuai dengan UUPA No. 5 Tahun 1960. Saat ini mereka telah tiba di Jakarta dan melakukan berbagai upaya perlawanan agar tuntutan mereka terpenuhi. Kedatangan petani Blitar akan semakin memperkuat solidaritas dan perlawanan. Para petani ini tentu sangat mengharapkan solidaritas dari sektor lain, seperti buruh, mahasiswa dan kaum miskin perkotaan.
                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar