Apa itu KLUI (Sekilas Tentang Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia)
Sekilas Tentang KLUISebelum membahas KLUI dari Politeknik Manufaktur NegeriBandung, sebagai tempat kami mencari data untuk tugas kali ini, berikut inimerupakan pembahasan singkat dari KLUI itu sendiri.
Sekarang KLUI (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia)memiliki sebutan KBLI, yang singkatannya adalah Klasifikasi Baku Lapangan UsahaIndonesia. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakanklasifikasi baku mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLIdisusun dengan maksud untuk menyediakan satu set klasifikasi kegiatan ekonomidi Indonesia agar dapat digunakan untuk penyeragaman pengumpulan, pengolahan,dan penyajian data masing-masing kegiatan ekonomi, serta digunakan untukmempelajari keadaan atau perilaku ekonomi menurut masing-masing kegiatanekonomi. Dengan penyeragaman tersebut, keterbandingan data kegiatan ekonomiantar waktu, antar wilayah, dan perbandingan dengan data internasional dapat dilakukan.
Fungsi-fungsi KBLI:
1. Mengelompokkan kegiatan ekonomi Indonesia ke dalambeberapa bidang usaha yang dibedakan berdasarkan jenis kegiatan ekonomi yangmenghasilkan produk.
2. Untuk penentuan jenis usaha yang dicantumkan dalam SuratIzin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Industri (TDI), dan Izin UsahaIndustri (IUI).SIUP, TDI, dan IUI yang telah memuat jenis usaha berdasarkanKBLI akan lebih terklasifikasi untuk mengikuti lelang pengadaan barang dan jasadi pemerintahan (berdasarkan Keppres 80/2003) maupun lelang pengadaan barangdan jasa di perusahaan swasta.
3. Untuk menyediakan arus informasi berkelanjutan, yangmutlak diperlukan dalam memonitoring dan mengevaluasi pencapaian perekonomianpada kurun waktu tertentu, misalnya dalam penyusunan produk domestik bruto danregional bruto.
Sampai saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) telahberhasil menerbitkan 7 versi klasifikasi lapangan usaha, yaitu:
1. Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1977
2. Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1983
3. Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1990
4. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 1997
5. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2000
6. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2005
7. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009
Struktur penomoran atau pengkodean KBLI terdiri dari:
1. Kategori, yang menunjukkan garis pokok penggolongan kegiatanekonomi. Penggolongan ini diberi kode 1 digit kode alfabet. Terdiri dari 18kategori diberi kode alfabet dari A sampai dengan Q dan kode alfabet X sebagaikategori terakhir.
2. GolonganPokok, yang merupakanuraian lebih lanjut dari kategori sebanyak-banyaknya 5 Golongan Pokok, kecualikategori Industri Pengolahan. Setiap Golongan Pokok diberi kode 2 digit angka.
3. Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari Golongan Pokok yangdiberi kode 3 digit angka. 2 digit pertama menunjukkan Golongan Pokok dan 1digit terakhir menunjukkan Golongan yang bersangkutan. Diuraikan menjadisebanyak-banyaknya sembilan Golongan.
4. SubGolongan, merupakan uraianlebih lanjut dari Golongan. Terdiri dari kode 4 digit angka. 2 digit pertamamenunjukkan Golongan Pokok, 1 digit menunjukkan Golongan, dan 1 digit terakhirmenunjukkan Sub Golongan yang bersangkutan. Diuraikan menjadisebanyak-banyaknya sembilan Golongan.
5. Kelompok, untuk memilah lebih lanjut kegiatan Sub Golonganmenjadi uraian/sebagai rincian akhir KBLI 2009. Terdiri atas kode 5 digitangka. 2 digit pertama menunjukkan Golongan Pokok, 1 digit menunjukkanGolongan, 1 digit menunjukkan Sub Golongan, dan 1 digit terakhir menunjukkanKelompok yang bersangkutan.
Struktur dan jumlah KBLI 2005:
1. Kategori (kode alfabet) :18
2. Golongan Pokok (kode 2 digit) : 63
3. Golongan (kode 3 digit) :186
4. Sub Golongan (kode 4 digit) : 409
5. Kelompok (kode 5 digit) :1148
Tidak ada komentar:
Posting Komentar