Kongres ke-3 Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) kemarin 
(Senin, 30 Januari 2012) dibuka secara resmi oleh Menteri Tenaga Kerja 
dan Transmigrasi Republik Indonesia (Menakertrans RI), Muhaimin 
Iskandar,  di Hotel Grand Jaya Raya, Cipayung.  
Dalam kata sambutan 
pembukaannya Menakertrans mengatakan bahwa ada tiga (3) agenda utama 
pemerintah terkait ketenagakerjaan yg mendesak: (1) penyempurnaan 
peraturan soal upah; (2) penetapan kebutuhan hidup layak (KHL), dan; (3)
 regulasi outsourcing menjadi lebih adil dan memakmurkan buruh di 
Indonesia.
Kongres Ke-3 KSPI ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 30 
Januari sampai dengan 1 Februari 2012, lebih dari 160 orang tercatat 
sebagai peserta dan observer yang mewakili 9 (sembilan) Federasi 
anggotanya. Dalam kata sambutanya Presiden KSPI, Thamrin Mossi, 
menekankan bahwa tema Bersama Kita Kuat 
menunjukan strategi kedepan organisasi ini untuk lebih menyejahterakan 
buruh di Indonesia dan berjuang agar tidak terjadi ekploitasi terhadap 
buruh dimasa mendatang.
Kongres tersebut dihadiri juga oleh Direktur ILO Jakarta, Peter van 
Rooij. Dalam pidatonya Peter van Rooij mengatakan sangat senang dan 
bergembira karena dapat hadir dalam acara Kongres ke-3 KSPI ini, dan 
 menegaskan bahwa ILO sebagai badan tripartit akan mendukung sepenuhnya 
usaha-usaha untuk menguatkan sosial dialog antara pemerintah, pengusaha 
dan pekerja. Menurutnya, menguatkan kerjasama tripartit akan menjamin 
keadilan bagi pelaksanaan industri dan pertumbuhan ekonomi.
Hadir juga dalam acara pembukaan Kongres, Noriyuki Suzuki, Sekretaris
 Jenderal International Trade Union Confederation (ITUC) Asia Pacific. 
ITUC adalah Konfederasi Serikat Pekerja Internasional dimana KSPI 
menjadi anggotanya. Dalam kata sambutannya Noriyuki Suzuki mengatakan 
bahwa globalisasi dan krisis keuangan dunia memberikan tantangan besar 
bagi pergerakan buruh didunia tak terkecuali Indonesia. Tingginya 
tingkat penganguran terutama orang muda menjadi isu sama yang dihadapi 
oleh serikat pekerja di wilayah Asia dan Pacific ini, disamping itu juga
 kecenderungan fleksibilitas kerja dan pekerjaan non-standar menempatkan
 pekerja pada kondisi dan syarat kerja yang buruk. 
Serikat pekerja harus
 mengambil peran besar dalam menjawab tantangan tersebut, kekuatan dan 
kesatuan serikat pekerja dibutuhkan untuk membangun kekuatan kolektif 
dalam pencapaian agenda kerja layak bagi kepentingan pekerja. Lebih 
lanjut Noriyuki Suzuki berkata ” saya sangat gembira karena terlibat 
dalam pembentukan KSPI dan ikut serta dalam Kongres sebelumnya dan hari 
ini, berharap semoga KSPI tumbuh menjadi organisasi serikat pekerja yang
 kuat, demokrasi dan mandiri”.
| Said Iqbal, Presiden baru KSPI periode 2012-2017 | 
Kongres ke-3 KSPI pada tanggal 31 Januari malam secara sukses dan lancar telah melakukan transformasi kepemimpinan baru dengan memilih Said Iqbal, Presiden FSPMI, sebagai Presiden dan Muhamad Rusdi,
 Sekretaris Jenderal ASPEK Indonesia, sebagai Sekretaris Jenderal . 
Sementara, Saiful DP, Ketua Umum FSP KEP, terpilih sebagai Ketua Dewan 
Majelis Nasional.
Source: http://sekberijp.wordpress.com 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar