Mars FSPMI Kami buruh fspmi Berjuang di sini karena hati kami Bukan karena digaji atau ingin dipuji Kami berjuang karena hak asasi Kami buruh fspmi Siang malam tetap mengabdi Tak peduli hujan tak peduli panas Susah senang ya solidarity Reff: Di sini bukan tempat buruh malas Atau mereka yang biasa tidur pulas Di sini tempatnya para pejuang Yang berjuang dengan keikhlasan Lawan lawan lawan lawan lawan Lawan lawan lawan sampai menang Satu komando wujud kekompakan Sabar dan loyal itu kewajiban Sekuat mental baja sukarela berkorban Berjuang dalam satu barisan Solidarity forever Solidarity forever Solidarity forever For the union make us strong.

Selasa, 25 Februari 2014

Ruang Demokrasi


Ada enam pintu menuju demokrasi yang sudah berhasil dibuka generasi muda 1980-an hingga 1990-an:

Pertama, kata rakyat dimaknai kembali;

Kedua, budaya bisu dihancurkan;

Ketiga, militansi rakyat (dalam melawan) ditingkatkan dan diperluas;


Keempat, gairah berorganisasi diwadahi;

Kelima, kesadaran akan hak dan keadilan dijadikan bagian kehidupan;

Dan keenam, tuntutan akan pemerintahan alternatif (tandingan) dimatangkan.

Enam pintu itulah, antara lain, yang memberikan syarat jatuhnya Suharto dan, kemudian, membuka kesempatan berdirinya organisasi-organisasi yang lebih amanah. Bahkan menyebabkan terjadinya perpecahan dalam organisasi organisasi buatan rejim Orde Baru, misalnya perpecahan dalam SPSI. Itu lah mengapa pemikiran kita harus HISTORIS (MENYEJARAH), agar ADIL SEJAK DALAM PIKIRAN, TIDAK PONGAH seolah-olah kebesaran kita sekarang ini sekadar hasil upaya kita semata, seolah tak ada sumbangan historis, seolah tak ada sumbangan faktor-faktor lain, seolah tak ada sumbangan pihak lain (yang bahkan lebih berani dalam berkorban untuk mempertahankan upayanya bagi kemaslahatan orang lain). Sesungguhnya, di dalam sesuatu itu ada pengaruh dan sumbangan faktor-faktor atau orang-orang di luar dirinya. Mana mungkin pergi ke surga sendirian.

Hati ini kutundukkan hormat untuk kawan-kawan yang telah memperjuangkan ruang demokrasi (democratic space) tersebut dengan jiwa dan raganya.

Gunakan lah ruang demokrasi yang belum begitu luas dan penuh ini untuk membangun PERSATUAN pergerakan rakyat, dan upayakan terus ruang demokrasi ini agar semakin meluas dan sepenuh-penuhnya.


Penulis: Danial Indrakusuma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar