“Anggota FSPMI ya, Mas?”
Sebuah pertanyaan ditujukan kepada saya, siang itu. Saya sedang makan di warteg pinggir jalan ketika seorang lelaki menanyakan hal ini kepada saya. Saya memakai jaket FSPMI. Jadi, tidak terlalu sulit mengidentifikasi bahwa saya juga anggota dari serikat pekerja ini.
Mendengar pertanyaan itu, saya tersenyum. Sebelum akhirnya mengiyakan.
“Aku sering lihat bendera FSPMI di Cikarang. Dibandingkan dengan serikat yang lain, FSPMI lumayan bagus lah,” ujarnya penuh semangat.
“Bagus gimana?” Tanya saya.
“Solidaritasnya tinggi. Kalau ada masalah di satu perusahaan, anggota FSPMI dari perusahaan yang lain juga ikut membantu. Adik saya, yang tadinya outsourcing sekarang diangkat menjadi karyawan tetap setelah diperjuangkan oleh FSPMI.” Panjang lebar lelaki yang tidak saya ketahui namanya itu bercerita.
“Waktu itu pernah tutup tol juga kan ya…,” lanjutnya. Seterusnya, banyak cerita yang disampaikan.
Sepanjang ia bercerita, saya lebih banyak mendengarkan. Saya memposisikan diri sebagai orang yang masih awam tentang FSPMI. Sikap saya yang seperti itu, justru membuatnya semakin bersemangat untuk menginformasikan banyak hal tentang apa yang dia ketahui tentang serikat pekerja yang juga tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini.
* * *
Entah mengapa, menjelang peringatan ulang tahun FSPMI ke-14 yang jatuh pada tanggal 6 Februari 2013 nanti, percakapan di warteg siang itu terkenang kembali. Ada getaran yang berbeda, setiap kali mendengar penilaian positif dari orang lain terkait dengan keberadaan FSPMI. Saya serasa mendengarkan lagu-lagu kesukaan. Jauh dari rasa bosan, meski mendengarnya berulang-ulang.
Cerita-cerita itu semakin membuat saya yakin, bahwa eksistensi organisasi dihargai. Kerja keras untuk menjadikan FSPMI sebagai lokomotif gerakan buruh Indonesia tidaklah sia-sia. Memang, ada juga yang memberikan penilaian yang sebaliknya. Tidak apa-apa. Karena memang begitulah realitas kehidupan di dunia. Selalu ada yang berbeda dalam memandang permasalahan yang sama.
Kini, diakui atau tidak, FSPMI menjelma sebagai serikat pekerja yang disegani di Indonesia. Banyak harapan ditumpukan kepada organisasi ini. FSPMI memang bukan serikat pekerja yang paling banyak memiliki anggota, setidak-setidaknya untuk saat ini. Akan tetapi, ia mampu mengkonsolidasikan semua potensi yang dimilikinya untuk melakukan aksi-aksi besar. Bahkan jauh lebih besar dari jumlah anggota yang dimilikinya.
Tidak berlebihan, jika kepercayaan kaum pekerja terhadap organisasi ini semakin besar. Dalam satu tahun terakhir ini saja, penambahan jumlah unit kerja, bahkan meningkat hingga dua kali lipat. Anggota semakin bertambah banyak. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya jumlah penerimaan iuran dari anggota. Saya kira ini adalah tolak ukur yang paling gampang dilihat, jika organisasi sedang berkembang pesat.
Merayakan ulang tahun di saat organisasi ini sedang tumbuh, tentu menjadi sesuatu yang menyenangkan. Kali ini perayaan ulang tahun FSPMI akan dilakukan dengan penuh suka cita. Penuh dengan luapan air mata bahagia. Tidak tanggung-tanggung, FSPMI merencanakan di hari ulang tahunnya nanti akan ditandai dengan Seminar Internasional pada tanggal 5 Januari 2013, aksi unjuk rasa yang akan diikuti tidak kurang dari 50 ribu anggota FSPMI pada keesokan harinya, dan dilanjutkan dengan Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) yang diikuti utusan organisasi dari seluruh Indonesia.
Usia 14 tahun memang masih sangat belia. Masa-masa yang menggemaskan, sekaligus mencemaskan. Menggemaskan, karena di usia belia, FSPMI sudah mampu melakukan banyak hal. Bandingkan dengan serikat pekerja lain, yang bahkan untuk sewa sekretariat saja kesulitan. Mencemaskan, sebab jika tidak hati-hati mengelola, bisa-bisa organisasi yang sangat dicintai anggotanya ini akan binasa sebelum memasuki usia yang terbilang tua.
FSPMI sudah dikenal dimana-mana. Dan kita, adalah nyawa yang membuat keberadaannya menjadi bermakna.
FSPMI hanyalah nama dari sebuah federasi serikat pekerja. Dan kita, adalah kebersamaan yang akan memastikan keberadaannya tetap terjaga.
FSPMI adalah sebuah nama yang harus tetap dijaga keberadaannya. Oleh kita. Anggotanya. Dan siapa saja yang mendambakan perubahan terjadi di republik ini.
* * *
Source: http://spai-fspmi.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar