Mars FSPMI Kami buruh fspmi Berjuang di sini karena hati kami Bukan karena digaji atau ingin dipuji Kami berjuang karena hak asasi Kami buruh fspmi Siang malam tetap mengabdi Tak peduli hujan tak peduli panas Susah senang ya solidarity Reff: Di sini bukan tempat buruh malas Atau mereka yang biasa tidur pulas Di sini tempatnya para pejuang Yang berjuang dengan keikhlasan Lawan lawan lawan lawan lawan Lawan lawan lawan sampai menang Satu komando wujud kekompakan Sabar dan loyal itu kewajiban Sekuat mental baja sukarela berkorban Berjuang dalam satu barisan Solidarity forever Solidarity forever Solidarity forever For the union make us strong.

Selasa, 16 Juli 2013

Kesadaran Seorang Buruh


Banyak buruh menganggap bahwa hubungannya dengan perusahaan adalah masalah pribadi, murni antara pencari kerja dan pemilik lapangan pekerjaan. Semua masalah diletakkan pada masalah psikologis. Sehingga, dalam kondisi apa pun, sulit membuat buruh bisa berdiri setara dengan pemilik modal. 


Padahal, pemilik modal, buruh, dan produksi adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisah begitu saja. Kondisi nyatanya adalah masalah sosial. Tidak ada proses produksi yang tidak melibatkan buruh. Sehingga peralihan kesadaran dari personal ke komunal, mengubah konteks psikis ke ranah sosial, adalah pembentukan dan penguatan sistem dalam diri buruh.
Kesadaran sosial meniscayakan kebutuhan untuk saling memperkuat jaringan komunitas. Kesadaran ini membantu menyebarkan distribusi pendapatan sehingga setiap komunitas mempunyai daya tahan yang sama. Dalam bahasa lain, komunikasi nyata antara kelompok yang mampu kepada yang tidak mampu adalah derma. 


Derma membuat setiap penerima berdaya dan bisa melakukan aktivitas ekonomi. Derma juga sebuah pengakuan bawah sadar bahwa keuntungan dan kemakmuran yang mereka raih bukanlah murni usaha mereka sendiri. Derma bisa semacam pemberian royalti atas butiran keringat buruh.**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar