Mars FSPMI Kami buruh fspmi Berjuang di sini karena hati kami Bukan karena digaji atau ingin dipuji Kami berjuang karena hak asasi Kami buruh fspmi Siang malam tetap mengabdi Tak peduli hujan tak peduli panas Susah senang ya solidarity Reff: Di sini bukan tempat buruh malas Atau mereka yang biasa tidur pulas Di sini tempatnya para pejuang Yang berjuang dengan keikhlasan Lawan lawan lawan lawan lawan Lawan lawan lawan sampai menang Satu komando wujud kekompakan Sabar dan loyal itu kewajiban Sekuat mental baja sukarela berkorban Berjuang dalam satu barisan Solidarity forever Solidarity forever Solidarity forever For the union make us strong.

Jumat, 10 Februari 2012

Training Centre FSPMI

2010 Tahun Bersatunya Gerakan Buruh 



Tantangan serikat pekerja di era globalisasi seperti saat ini semakin berat. Untuk itu serikat pekerja dituntut terus mengembangkan diri, mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi para anggotanya, melalui berbagai kegiatan yang terprogram dengan jelas.



Bertempat dikawasan sejuk, Kp. Babakan RT.03/03 No.59, Kel. Tugu Utara, Kec. Cisarua, Bogor (13/10) lalu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dr.Muhaimin Iskandar,M.Si menggunting pita dan membubuhkan tanda tangan sebagai pertanda diresmikannya Training Centre Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (TC-FSPMI). Dalam kata sambutannya politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akrab disapa Cak Imin,mengaku bangga kepada rekan-rekan FSPMI.

“Daya kreatifitas yang dilakukan teman-teman FSPMI dengan mengembangkan Training Centre seperti ini perlu mendapat apresiasi dan dukungan dari kita semua,”jelas Menakertrans. Dibanding serikat pekerja yang lain, FSPMI mempunyai target, misi, visi dan pesan yang jelas dalam setiap gerakan yang dilakukannya, lanjut Muhaimin.



Keberadaan Training Centre ini, sebagaimana diakui Suhadmadi,Direktur Training Centre FSPMI tidak lepas dari dukungan rekan-rekan yang kini perusahaannya sudah tidak beroperasi lagi. Dari hasil konsolidasi tersebut serta dukungan anggota dan pengurus FSPMI terkumpul dana yang bisa digunakan untuk membeli bangunan dan lahan di Cisarua ini.  


Setelah pembenahan, kini Training Centre memiliki berbagai fasilitas berupa ruang untuk pelatihan/pertemuan, ruang penginapan, ruang makan, fasilitas meeting, dll. Training Centre juga menyediakan materi dan tutor untuk pelatihan dasar serikat pekerja, pendidikan manajemen organisasi buruh, pendidikan advokasi, pendidikan organising, hubungan industrial, PKB, produktivitas SP/SB dan pendidikan K3L, dll.


“Awal mula lahirnya Training Centre FSPMI ini diakui Suhadmadi, berangkat dari sebuah keprihatinan mengingat keberadaan SDM di tingkat serikat buruh masih sangat rendah. Sehingga FSPMI perlu membangun sebuah Training Centre sendiri untuk meningkatkan kualitas SDM bagi anggota dan kalangan serikat buruh pada umumnya. Adapaun program kedepan lanjut direktur training center, rencananya akan mendirikan Institut Perburuhan Indonesia di lokasi ini sebagai bagian dari upaya pengembangan Training Centre FSPMI.

Selain Menakertrans, hadir dalam peresmian tersebut Amsyori selaku Direktur Jamsostek, Arif Munadi, anggota DPR RI Komisi IX (F-PKS), Direktur ILO Jakarta,Tokoh dan aktivis Serikat Buruh, Anggota yang tergabung dalam KAJS dan para tamu udangan lainnya.


Sementara itu President FSPMI, Ir. H. Said Iqbal yang dikenal sebagai sosok yang kritis dalam menyikapi persoalan terutama yang berkaitan dengan dunia perburuhan. Disela-sela peresmian Training Centre FSPMI di-Cisarua beberapa waktu lalu, menegaskan bahwa tahun 2010 merupakan tahun bersatunya gerakan buruh di Indonesia. Hal ini lanjut Iqbal ditandai dengan isu perjuangan kaum buruh yang sedang diperjuangkannya saat ini, yaitu penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bagi seluruh rakyat, dimana seluruh elemen buruh mendukungnya.


Melalui Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) yang terdiri kurang lebih 64 elemen serikat buruh, tani, nelayan dan mahasiswa sebagai wadah perjuangannya, merupakan bukti embrio bersatunya kaum buruh dimasa depan.


Keberadaan kaum buruh yang berjumlah sekitar setengah demografi penduduk di Indonesia, tegas Iqbal merupakan kekuatan yang cukup besar. Untuk itu dimasa mendatang sudah saatnya kaum buruh ikut ambil bagian dalam menentukan kebijakan strategis di negeri ini, sehingga keberadaan kaum buruh tidak terus menerus termarjinalkan seperti saat ini.


Disisi lain Said Iqbal juga menegaskan bahwa FSPMI pada bulan Nopember 2011 mendatang akan menjadi tuan rumah konferensi tingkat dunia Federasi Serikat Pekerja Metal Internasional yang rencananya akan diikuti oleh 120 negara. Untuk dapat menjadi tuan rumah dalam perhelatan seperti ini, serikat pekerja harus memenuhi standart internasional. “Ini suatu prestasi luar biasa bagi FSPMI,”tutur Iqbal.


Iqbal yang saat ini juga menjabat sebagai Sekjen Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) mengharapkan Menakertrans untuk benar-benar konsen memperjuangkan nasib dan kesejahteraan kaum buruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar